Hari Anak Dunia 2024 memilih tema 'For Every Child, Every Right' yang berarti 'Untuk Setiap Anak, Setiap Hak'.
Tema itu memang wajar dan tepat. Sebagian besar orang tua pun sudah melakukan hal yang demikian itu. Bahkan tidak sedikit pula orang tua yang menafsirkan dan memperlakukan anaknya secara berlebihan dengan maksud lebih menyayangi.
Zaman memang sudah diubah oleh teknologi. Entah disadari atau tidak, para penikmat teknologi ini kurang bisa menyikapi atau mengimbangi dampak hasil rekayasa atau ciptaannya. Mereka berjalan pada opini diri tanpa ada panduan baku. Sehingga seribu kepala bisa mencatatkan seribu pendapat atau lebih yang melayang di medsos.
Hal inilah yang antara lain banyak membingungkan netizen, yang mungkin belajar pun dengan instan pula.
Kita sebagai orang tua memang harus ‘mendengar suara’ anak. Namun bukan semua yang kita dengar, kemudian kita laksanakan. Anak memang mempunyai hak, tetapi sebagian besar mereka belum memahami arah kehidupan. Berbeda pula pemahaman pahit getir kehidupan ini.
Pemikiran yang tidak sejalan dengan dirinya, bisa dipahami sebagai musuh yang harus disingkirkan. Hal ini mereka dapatkan dari permainan game favorit mereka. Begitu juga ‘guyonan’ tertentu temannya, sering diartikan sebagai bully.
Zaman memang sudah berubah. Tetapi nilai dan karakter kehidupan tidak boleh terkikis oleh teknologi saat ini. Teknologi ciptaan manusia harus dikuasai dan dikendalikan. Bukan malah sebaliknya kita yang dikuasai oleh teknologi.
Semoga di Hari Anak Dunia 2024 ini, anak dan orang tua bisa saling menemukan solusi kehidupan yang lebih harmonis. Sehingga kehidupan anak dimasa depan akan lebih cerah dan gemilang.
Kita beri bekal dan arahan dengan cermat dan benar serta seimbang. Tidak lebih mengutamakan hak daripada kewajiban mereka.
Semoga kita selalu sehat. (Abk)
No comments:
Post a Comment