Oleh dr achmad budi karyono
Beberapa pekan terakhir ini, banyak pasien dirawat di Rumah Sakit karena Demam Berdarah. Di pergantian musim seperti ini, perkembangan nyamuk aedes aegypti lebih pesat. Populasi nyamuk pembawa virus yang semakin meningkat, akan lebih leluasa mencari mangsa.
Oleh karena itu pada hari ini 15 Juni, kita diingatkan oleh Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN. Agar kita semua di kawasan ASEAN, yang merupakan daerah tropis habitat nyamuk, meningkatkan kewaspadaan terhadap datangnya penyakit Demam Berdarah.
Marilah kita kenali lebih cermat gejala Demam Berdarah yang komplikasinya cukup membahayakan jiwa si sakit.
Berikut ini beberapa faktor risiko yang mempermudah tertularnya penyakit Demam Berdarah, antara lain :
1.Pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya
2.Tinggal atau bepergian ke daerah tropis
3.Kekebalan tubuh yang lemah atau menurun
Gejala Demam Berdarah muncul setelah 4–7 hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari. Gejala umum biasanya menyerupai penyakit flu dan keringat dingin, mulai ringan dan bisa saja berkembang menjadi semakin berat bila tidak diterapi.
1.Demam tinggi bisa mencapai 40 °c
2.Nyeri kepala
3.Nyeri pada sendi, otot, sampai tulang
4.Nyeri sekitar mata
5.Nafsu makan menurun
6.Mual dan muntah
7.Pembengkakan kelenjar getah bening
8.Ruam kemerahan sekitar 2–5 hari setelah demam
9.Kerusakan pada pembuluh darah sehingga terjadi Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.
Kalau ditemukan beberapa gejala di atas, sebaiknya segera kita periksakan ke dokter, klinik atau Rumah Sakit, agar dilakukan tindakan lebih lanjut.
Komplikasi yang dikhawatirkan dan membahayakan bisa saja terjadi saat demam berdarah terlambat untuk ditangani. Beberapa gejala demam berdarah yang mengarah pada kondisi mengkhawatirkan adalah :
1.Semakin banyak tanda perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, perdarahan di bawah kulit, muntah hitam, batuk darah, maupun buang air besar dengan tinja kehitaman.
2.Tekanan darah menurun.
3.Berkeringat dingin.
4.Denyut nadi cepat dan melemah.
5.Frekuensi buang air kecil menurun dan jumlah urine sedikit.
6.Mulut kering.
7.Sesak nafas serta terdengar.
Gejala diatas mengindikasikan pasien pada kondisi DSS atau Dengue Shock Syndrome yang merupakan komplikasi demam berdarah dan harus dirawat di Rumah Sakit. Jika tidak segera dilakukan penanganan di IGD, maka gangguan atau komplikasi pada fungsi organ tubuh lain dan pasien tidak bisa tertolong.
Sampai saat ini belum ada pengobatan khusus untuk virus demam berdarah. Peran imunitas tubuh sangat penting. Pengobatan dilakukan untuk mengatasi gejala yang muncul, serta mencegah infeksi virus semakin parah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah :
1.Mencegah terjadinya dehidrasi dengan minum air (putih).
2.Menambah waktu istirahat.
3.Minum obat penurun panas atau gejala lain yang relatif aman dan dianjurkan dokter.
4.Menghindari obat pereda nyeri, karena komplikasi memperparah perdarahan.
5.Memantau frekuensi buang air kecil dan jumlah urine yang keluar.
Kewaspadaan terhadap Demam Berdarah harus kita tingkatkan, terutama saat pergantian musim. Kalau sudah melakukan upaya pencegahan, tetapi demam berdarah masih menyerang dan terdampak, segera periksakan ke dokter atau ke rumah sakit untuk memeriksakan diri. Penanganan sedini mungkin akan membantu mencegah munculnya gejala yang parah atau komplikasi.
Semoga kita selalu sehat. (abk)
No comments:
Post a Comment