Oleh : dr achmad budi karyono
Pantun diyakini sebagai barometer kecerdasan pergaulan sosial
Hari ini 17 Desember ditetapkan sebagai Hari Pantun Nasional. Dan baru tahun 2025 ini mulai dilaksanakan, sebuah upaya legalisasi agar pantun merupakan warisan budaya milik negeri ini.
Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama, yang berasal dari negeri ini, khususnya rumpun Melayu di Sumatera. Pantun klasik terdiri dari empat baris, dengan rima (persamaan bunyi) yang sama pada rangkaian kata baris pertama dan ketiga, serta baris kedua dan keempat. Pantun biasanya memiliki makna pesan atau nasihat yang mendalam dan dapat diartikan secara literal maupun figuratif.
Baris pertama dan kedua merupakan kata kiasan atau disebut ‘sampiran’ atau ‘pembuka’, yang biasanya berisi gambaran alam atau situasi. Sedangkan baris ketiga dan keempat berisi ‘pesan inti’, berisi nasihat atau makna yang ingin disampaikan. Pantun disampaikan dengan gaya bahasa yang indah dan menarik
Contoh pantun klasik yang pernah diajarkan di sekolah dulu
Pisang emas dibawa berlayar
Masak sebiji di dalam peti
Hutang emas dapat dibayar
Hutang budi dibawa mati
Itulah sebuah pantun klasik yang penuh makna, pesan mendalam serta nasihat kebaikan.
Manfaat berpantun dalam kehidupan sosial sehari-hari, antara lain :
1. Penyampaian pesan, disampaikan secara halus yang bermakna nasihat, didikan, etika pergaulan serta pesan moral.
2. Media hiburan, sebagai sarana komunikasi acara resmi, pergaulan sosial sehari-hari, acara adat sebagai sisipan hiburan.
3. Pelestarian budaya, digunakan dalam acara sakral sebuah prosesi tertentu, misal rangkaian pernikahan atau lainnya.
4. Ekspresi diri, sebagai gambaran atau pengungkapan isi hati seseorang, misal sedang menunjukkan kasih sayang atau prioritas tertentu dengan rasa cinta, rindu, duka, bahagia dan yang lain.
Sejak pandemi beberapa tahun yang lalu, terutama pertemuan melalui online, pantun mengalami booming. Dan seakan tidak ada pertemuan rapat online tanpa pantun. Dan pantun disampaikan sebagai pembuka dan atau penutup di hampir setiap pemateri.
Namun seringkali yang digunakan termasuk pantun 'kontemporer' yang hanya 2 baris.
Ikan tuna ikan sepat
Semoga kita selalu sehat. (Abk)

No comments:
Post a Comment