Latest News

Tips Mengatasi Moody

 

Senam lansia

Oleh : DeNing K


Sebelum membahas tentang moody, kita memahami terlebih dahulu tentang mood.


Mood adalah sesuatu yang dirasakan oleh seseorang berjam-jam, berhari-hari, bahkan berminggu-minggu tanpa tahu penyebab atau alasan munculnya perasaan tersebut. 


Terkadang, kita melihat mood dan emosi adalah hal yang sama. Padahal, ada perbedaan di antara keduanya. Mood hadir tanpa kita kenali situasi penyebabnya, sementara emosi hadir dengan mengetahui situasi penyebabnya. Selain itu, durasi mood terjadi lebih lama dibandingkan emosi.  


Sebagai contoh, ketika ada yang menghinamu, kamu merasa marah. Marah yang hadir di sini adalah emosi, karena kamu mengetahui penyebabnya. Sementara itu, mood marah hadir saat kamu rasanya marah tanpa ada yang mengusik atau berbuat jahat kepadamu. Mood marah ini pun bisa terus kamu rasakan dalam beberapa hari bahkan berminggu-minggu. 


Mood berubah menjadi moody ketika terjadi secara naik-turun. Moody pun terjadi begitu saja tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Seperti, senang ke sedih, atau tiba-tiba merasa marah. Contoh lebih spesifik lainnya adalah, ketika kamu sedang merasa senang dan sangat semangat dalam beraktivitas, tiba-tiba rasa gloomy dan bingung hadir tanpa tahu penyebab yang pasti. 


Moody dapat menjadi sesuatu yang normal, tetapi juga bisa mengarah pada gejala gangguan psikologis.  Yang perlu kita sadari adalah ketika kita kehilangan kendali untuk mengelola moody, hingga mengganggu keseharian, jangan ragu konsultasi ke tenaga profesional.


Lika-liku Orang yang Moody


Manusia memiliki kemampuan untuk mengenali perasaan diri dan orang lain, serta mengetahui penyebab dan dampak perasaan itu muncul. Kemampuan ini dikenal sebagai self-awareness (kesadaran diri). Ketika self-awareness belum berperan dengan baik, maka seseorang dapat mengalami moody. Moody dapat terjadi karena seseorang belum bisa mengenali perasaannya sendiri. Hal ini semakin diperkuat dengan perubahan perasaan tanpa penyebab yang jelas. Akhirnya, seseorang terjebak dalam lingkaran perasaan yang tidak ia pahami.


Moody juga bisa dialami karena jam tidur yang kurang. Seseorang dengan jam tidur yang kurang bisa mengalami ketidakstabilan emosi. Ketidakstabilan emosi berupa lebih sensitif, mudah lelah, mudah merasa kesal, dan rentan terhadap tekanan. 


Dampak Moody


Perlu diketahui, penurunan mood secara tiba-tiba turut berdampak pada orang di sekitar kita. Misalnya, ketika kita mendadak bete dan suram, orang lain akan bingung dan bertanya-tanya. Muncul pertanyaan seperti, “Apa ada yang salah? Apakah aku menyakitimu dan membuatmu kesal?”.


Terdapat saraf cermin (mirror neurons) pada otak yang menyebabkan manusia turut merasakan suasana emosi dan perilaku orang lain. Selain itu, mood turut mempengaruhi proses penilaian dan pemahaman informasi. Kondisi mood yang sedang baik atau buruk, turut berperan dalam memproses informasi yang hadir.


Misalnya, kondisi mood yang sedang sedih dan kacau membuat kita sulit berpikir jernih pada situasi yang terjadi. Tak jarang aktivitas yang sedang kita lakukan pun turut terganggu. Bila ini terjadi terus-menerus, seseorang akan merasa lelah dan sebal dengan situasi moody yang menghampiri. 


Beberapa tips untuk mengatasi Moody :


1.Tetap Senyum Ketika Sedang Moody

Tetap senyum walaupun moody disini bukan berarti palsu. Maksudnya yaitu mencoba untuk tetap menampilkan senyum menyenangkan dan tidak menampakkan ekspresi wajah muram, tindakan sederhana ini saja bisa membantu cara menurunkan moody secara perlahan. Tegakkan kepala dan jangan menundukkannya. Bernapaslah perlahan sehingga hati yang kacau bisa sedikit lebih tenang.


2.Hidup Sehat

Bukan cuma mitos, kebiasaan hidup sehat memang bisa membantu cara mengatasi moody menurut psikologi. Sesi olahraga rutin, misalnya, akan membantu tubuh melepaskan hormon endorfin yang membuat lebih rileks. Sementara itu makanan bergizi dan penuh serat akan mencukupi kebutuhan energi mencegah terserang moody menurut psikologi karena level energi yang rendah. Jadi tunggu apa lagi kita? Terapkan hidup yang lebih sehat dan bahagia mulai sekarang


3.Jangan Menuntut yang Berlebihan

Keberadaan sikap moody memang sering tidak disadari. Orang yang suka moody menuntut agar orang lain bersikap dan berperilaku dengan cara cara tertentu. Orang yang suka moody menuntut agar pekerjaan dan rencana berjalan dengan mudah dan lancar. Orang yang suka moody juga menuntut agar lingkungan nyaman dan kondusif. Intinya menuntut segala sesuatunya baik.

Kondisi ini sangat rentan. Sebab kenyataan tidak selalu, bahkan sering bertolak belakang dengan tuntutan tersebut. Orang orang bersikap dan berperilaku dengan cara cara sendiri. Tugas tugas dan rencana rencana sering terkendala dan banyak masalah. Lingkungan kerap menyulitkan dan tidak mendukung. 


4.Jangan Memendam Sesuatu

Orang yang suka moody jengkel, kesal, terganggu, dongkol dsb. Hal negatif tersebut tanpa sadar ialah orang yang suka moody pendam. Nah, itulah yang kemudian menjelma menjadi suasana hati yang buruk, cara mengatasi moody menurut psikologi tentunya jangan suka memendam agar jauh dari murung dan tidak nyaman.


5.Cari Tahu Pikiran atau Peristiwa yang Memicu Moody

Coba ingat hal hal apa saja yang membuat kita tiba tiba menjadi moody, jika kita sudah tahu, segera alihkan pikiran ketika tiba tiba terlintas mengenai hal tersebut. Dan pikirkan hal lain yang menyenangkan, hidup hanya sekali buat apa memikirkan sesuatu yang susah terus menerus, rileks tentu lebih enak dan membuat bahagia.


6.Temukan Tuntutan yang Menyertai Pemicu Moody

Misalnya begini, suatu ketika kita berpapasan dengan teman dijalan. Kita menyapanya, namun dia tidak menanggapi. Inilah peristiwa pemicunya. Kalau kita berpikir bahwa teman kita tersebut mestinya menanggapi kita, maka kita akan kesal atau marah. itulah yang kemudian kita pendam, sehingga membuat kita moody .


7.Hiraukan Hal Hal yang menyedihkan atau Menyebalkan

Nah kita, kelanjutan dari poin sebelumnya, kalau kita tidak menuntut tanggapan tersebut, melainkan hanya menginginkannya, maka kita tidak akan kesal atau marah, dan dengan mudah bisa melupakannya. Mungkin dalam hati kita berkata: “Sebagai teman tentu saja wajar jika ingin dia menanggapi ketika disapa.

Namun tidak harus selalu demikian. Dan kalau dia acuh, tidak berarti bukan teman yang baik. tahan dengan keadaan ini.” Apalagi kalau kita berpikir, “Mungkin tidak menyadari keberadaanku. Mungkin sedang ada masalah..”


8.Analisa Perasaan Sendiri

Melakukan analisa sendiri bukanlah pekerjaan mudah. Perlu keberanian, kesabaran dan latihan terus menerus. Bagi individu, menganalisa perasaan buruk (seperti kesal, jengkel, terganggu, marah, tersinggung) saat muncul pun tidak lah gampang. Tunggulah beberapa waktu sampai mereda.


9.Evaluasi Diri Sebelum Tidur

Kita bisa berlatih melakukannya di malam hari sebelum tidur. Coba ingat ingat saat saat dimana kita moody di sepanjang hari. Lalu cari tahu peristiwa atau pikiran yang memicunya.Temukan tuntutan di balik itu dan ubah menjadi sekadar keinginan/ pilihan. Melakukan secara tertulis, untuk individu, akan jauh lebih mudah daripada sekedar membayangkannya dalam benak. Ingat menilai diri sendiri adalah pekerjaan yang paling sulit.


10.Pahami Kondisi Fisik

Selain faktor utama pikiran moody menurut psikologi juga bisa terjadi sebab kondisi fisik yang kurang fit atau kondisi lingkungan /kerja yang membosankan. Kalau kita kurang fit, lakukanlah olahraga secukupnya. Kalau kita sedang bosan dengan pekerjaan kita, lakukan sesuatu yang lain sebagai selingan. Kita juga bisa menata ulang kantor (atau tempat tinggal) kita agar tercipta suasana yang lebih fresh.


11.Berolahraga Teratur

Perasaan panik dan moody akan berkurang. Rutinitas berolahraga telah terbukti membuat kehidupan buruk salah seorang pasien moody berkurang. Selain itu, makanan juga menjadi langkah penting untuk mengatasi moody menurut psikolog. Sebaiknya konsumsi asupan makanan yang mengandung protein dan sayuran dan hindari makanan tidak sehat.


Itulah beberapa tips jitu dan sederhana untuk mengatasi atau menemukan solusi, agar moody segera bisa terhindari. Namun kecerdasan spiritual sangat besar perannya. Rasa syukur yang dalam dan ikhlas serta selalu berkhusnudzon, adalah kunci utama terhindar moody.


Semoga kita selalu sehat.


Sumber : dosen psikologi.com





No comments:

Post a Comment

Suara Medika Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Roofoo. Powered by Blogger.