Latest News

Asma, Kenali Gejala dan Pemicunya

 


Oleh dr achmad budi karyono 


Pada kalender Kemenkes di bulan Mei 2025, mencatatkan Hari Asma Internasional, tepat pada tanggal 7. Peringatan ini bertujuan dalam rangka upaya untuk meningkatkan kesadaran dan perawatan penyakit asma di seluruh dunia. Tema Hari Asma Internasional tahun ini adalah ‘Make Inhaled Treatment Accessible for All' atau 'Jadikan Perawatan Inhalasi Bisa Diakses untuk Semua Orang'.


Serangan asma menyebabkan tekanan yang sangat berat bagi penderita dan pengasuhnya. Dan serangan ini dapat mengakibatkan pasien dirawat di rumah sakit dan dalam beberapa kasus, mengakibatkan kematian. Obat-obatan hirup tertentu akan bisa mencegah serangan asma dengan mengobati peradangan yang mendasarinya yang menyebabkan asma.


Asma merupakan suatu kelainan berupa peradangan kronik saluran nafas yang menyebabkan penyempitan saluran nafas, sehingga menyebabkan gejala episodik yang berulang berupa sesak nafas atau pernapasan terasa berat yang mengakibatkan batuk dengan penuh dahak.


Penyebab pasti penyakit asma belum diketahui hingga saat ini. Namun diduga kuat peran dan dominasi beberapa interaksi faktor genetik dan lingkungan bisa menyebabkan asma, paling sering terjadi pada awal kehidupan.

Faktor-faktor ini meliputi :

  1. Kecenderungan untuk mengembangkan alergi, yang disebut atopi
  2. Orangtua yang memiliki asma
  3. Infeksi saluran pernafasan tertentu selama masa kanak-kanak (ISPA)
  4.  Kontak dengan beberapa alergen udara atau paparan ke beberapa infeksi virus pada masa bayi atau pada anak-anak usia dini ketika sistem kekebalan tubuh berkembang

Gejala Asma :

  1. Batuk penuh dahak
  2. Sesak nafas dan rasa berat bernafas
  3. Nafas berbunyi

Gejala tersebut diatas bisa terjadi bila terdapat faktor pencetus, bisa berulang atau hilang timbul, bisa memburuk bila tidak segera ditangani, namun bisa juga reda dengan spontan atau dengan pengobatan. 

Apabila tidak kunjung reda, harus segera mendapat pengobatan di fasilitas kesehatan yang memadai. 

Faktor resiko :

  1. Faktor Genetik
  2. Hipereaktivitas Atopi atau alergi bronkus
  3. Faktor yang memodifikasi penyakit genetik
  4. Jenis kelamin, Ras dan etnik


Faktor Lingkungan yang memicu dan memperberat serangan Asma :

  1. Polusi udara, di dalam dan luar ruang
  2. Asap rokok, asap rumah tangga
  3. Perubahan cuaca
  4. Alergen di dalam atau luar ruangan
  5. Makanan atau obat-obatan
  6. Debu
  7. Bulu binatang
  8. Bau menyengat
  9. Tepung sari bunga
  10. Psikologis

Pencegahan serangan dapat dihindari dengan :

  1. Berhenti merokok
  2. Hindari polusi udara
  3. Hindari hewan peliharaan
  4. Hindari lingkungan sekitar dari bahan yang menyimpan debu
  5. Gunakan pembersih perabot dengan bahan lembab
  6. Olahraga pernafasan ringan
  7. Makanan bergizi serta higienis
  8. Patuhi petunjuk dokter


Dengan mengetahui dan memahami tentang Asma diatas, bisa menambah wawasan dan terhindar dari serangan mendadak yang akan memperburuk kondisi yang tidak diharapkan. Lebih lagi di saat situasi pandemi ini, serangan bisa memperberat kondisi kesehatan.

Dengan melaksanakan ProKes yang baik akan bisa lebih terlindungi dari serangan Asma yang akut.


Semoga kita selalu sehat. (Abk)

No comments:

Post a Comment

Suara Medika Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Roofoo. Powered by Blogger.