Pada tanggal 5 Mei hari ini diperingati sebagai Hari Bidan Internasional. Tahun 2025 ini menetapkan tema 'Midwaives : Critical in Every Crisis'.
Dimanapun berada dan dalam momen apapun, profesi yang selalu berperan penting pada kesiap siagaan serta cepat tanggap dan respon ini, dilibatkan dalam momen penting kesehatan negeri ini.
Tugas utamanya memang menolong persalinan. Namun pada even preventif yang terkait dengan imunisasi, peran bidan tidak bisa diragukan lagi. Begitu juga disaat menjaga dan meningkatkan gizi anak bangsa dalam memerangi stunting, bidan bersama Nakes lain berada didepan.
Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan vital yang selalu berhubungan dengan ibu, memiliki peran cukup menantang dan berat. Kita tidak boleh hanya melihat kiprah mereka yang diperkotaan. Justru mereka yang tersebar di pelosok desa, apalagi di daerah sulit atau terpencil terkadang sering terlewatkan.
Padahal mereka berjuang di garda paling depan untuk kelangsungan ibu mulai kehamilan, melahirkan dan pasca melahirkan serta bayi yang dilahirkan. Selain itu, bidan juga harus berjuang untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Suatu perjuangan penuh resiko pekerjaan yang cukup berat dan menantang.
Tidak sekedar menolong persalinan, tanggung jawabnya pun sungguh berat. Melawan meroketnya angka kematian ibu serta bayi, walau sebenarnya tidak dilakukan oleh bidan sendiri. Tetapi sering kali karena kurang tersedianya tenaga kesehatan yang lain, mengharuskan bidan seakan berjuang tanpa pendamping. Padahal angka kehamilan ibu pada akhir-akhir ini sulit bisa ditekan.
Disamping itu, tidak sedikit program ikutan yang seakan satu paket, harus dilakukan. Imunisasi dasar pada Balita, melekat erat pada tugas bidan. Terutama di daerah terpencil yang tenaga kesehatannya terbatas. Termasuk ProgNas (Program Nasional) yang terkait Stunting, seakan juga dibebankan pada bidan.
Itulah perjuangan berat bidan diseluruh negeri ini terutama mereka yang berada di daerah pelosok apalagi di tempat yang sulit terjangkau. Faktor geografi merupakan kendala utama. Yang sering terjadi, faktor ketenagaan sudah tercukupi ketersediaannya, tetapi belum diimbangi dengan rekrutmen serta distribusi yang merata penempatannya.
Dengan adanya Hari Bidan Sedunia 5 Mei diharapkan tergugahnya semua stake holder yang terkait, untuk mewujudkan harapan peran bidan sebagai salah satu penekan AKI dan AKB, yang seharusnya bisa kita raih bersama.
Selamat berjuang dengan penuh tantangan para bidanku.
Semoga kita selalu sehat. (Abk)
No comments:
Post a Comment