Latest News

Dokter Menebar Manfaat pada Masyarakat

 


Oleh : dr achmad budi karyono 

Hari ini 20 Mei diperingati sebagai Hari Bakti Dokter Indonesia yang bertepatan pula pada tahun 1908 itu, mencetuskan Kebangkitan Bangsa. Sehingga juga disebut dengan Hari Kebangkitan Nasional yang dideklarasikan oleh 5 tokoh utama, tiga diantaranya adalah Dokter, Dr Soetomo, Dr Wahidin Soedirohoesodo dan Dr Tjipto Mangoenkoesoemo.


Di Hari Bakti Dokter ini, sebaiknya kita merenung dan introspeksi diri, terutama pada era society 5.0, era revolusi industri 4.0 dan bahkan saat ini kita sedang dibanjiri oleh Artificial Intelligent. Agar kita bisa beradaptasi di era yang sangat cepat berubah.


Selama ini, selain pengabdiannya di bidang kesehatan, seorang Dokter memang berperan di bidang lain. Sebagai Dokter yang ideal, juga berperan dalam intervensi moral dan sosial di tengah masyarakat. 


Para Dokter juga menerapkan trias peran dokter, yakni harus mampu berperan sebagai agen perubahan (agent of change), agen pembangunan (agent of development), dan agen pengobatan (agent of treatment).


Bahkan di dunia internasional, dalam hal ini WHO, telah lama mengampanyekan The Five Stars Doctor dengan kemampuan sebagai pemimpin masyarakat (community leader), memiliki kemampuan komunikasi yang baik (communicator), mampu mengelola (manajer), pengambil keputusan yang andal (decision maker) dan penyedia layanan (care provider).


Oleh karena itu, harapan besar dari pemerintah menyampaikan tiga harapan dan ajakan, khususnya Ikatan Dokter Indonesia dan umumnya keluarga besar jajaran kesehatan negeri ini. Pertama, tetap menjalankan Trias Peran dokter. Kedua, terus tingkatkan kepedulian, empati, dan kesetia kawanan sosial terutama ketika negara kita mengalami dampak kritis. Ketiga, terus tingkatkan profesionalitas dan kapabilitas dokter dan tenaga kesehatan negeri ini.


Tidak sedikit cobaan, godaan, permasalahan dan berbagai ujian lain, baik individu maupun profesi, yang semuanya bisa mendapatkan solusi yang terbaik. Kita harus tetap istiqamah pada jalur awal, walau diguncang dari arah manapun, dengan Gerakan Dokter untuk Bangsa dan tentu bukan untuk diri sendiri. Dan harus mampu berkomunikasi dengan lebih cerdas, lebih efektif, dan lebih inovatif, tanpa melupakan pondasi dasar dan ideologi sebuah profesi.


Kita sebagai Dokter di era disrupsi ini, era Artificial Intelligent, kita kencangkan tautan lebih erat dengan sejawat, harus lebih memahami situasi saat ini, serta saling mengingatkan.


Sebagai Dokter, kita bukan hanya diperlukan ketika si pasien membutuhkan perawatan medis (agent of treatment). Tetapi bagaimana melahirkan seorang dokter yang mampu berperan di seluruh lini kehidupan bangsa, baik sebagai pelaku pengubah (agent of social change) maupun pelaku signifikan dalam pembangunan (agent of development) sehingga ‘Trias Peran’ bisa kita emban dengan lebih baik lagi.

 

Semoga kita selalu sehat. (Abk)

No comments:

Post a Comment

Suara Medika Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Roofoo. Powered by Blogger.