Oleh : dr achmad budi karyono
Penduduk bumi ini semakin bertambah. Sumber daya alam semakin berkurang. Manusia sebagai pengendali alam raya, harus semakin bijak. Langkah dan kegiatan, serta gaya hidup harus selalu disesuaikan dengan kondisi saat ini.
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup, termasuk penduduk bumi yang saat ini mencapai 8,16 milyar per Januari 2025. Padahal jumlah air tawar di bumi hanya sekitar 3% dari seluruh air dunia. Oleh karena itu, kita harus lebih bijak dalam menyikapi air.
Hari ini 18 September dipilih sebagai Hari Pemantauan Air Dunia. Kita harus selalu memantau kualitas air, terutama yang akan kita konsumsi. Air harus memenuhi syarat sesuai ketentuan agar aman bagi manusia serta mendukung kesehatan.
Beberapa wilayah dunia sering menjerit kekurangan air bersih, bahkan air dalam kondisi apapun. Berebut air juga tak jarang hadir dalam video di medsos.
Sebaliknya, pekan lalu Bali yang tidak pernah banjir, dilanda terjangan air yang cukup dahsyat. Bahkan memakan korban dan kerusakan bangunan serta hanyutnya mobil dan kendaraan lain yang tidak pernah kita prediksikan.
Air sangat penting bagi kehidupan manusia dan semua makhluk hidup di dunia. WHO mencatat kebutuhan air lebih dari 20 liter per hari per individu.
Dalam dunia kesehatan, air bersih sangat dibutuhkan setiap individu. Kualitas air sangat diutamakan, dengan syarat tertentu pula. Untuk keperluan harian, khususnya MCK, juga diperlukan sebagai penunjang kesehatan.
Selain itu, sektor pertanian dan industri sangat bergantung oleh tersedianya air. Kelestarian ekosistem harus dilengkapi dengan cukupnya air pula.
Dunia sangat membutuhkan ketersediaan air untuk melengkapi kehidupan yang sehat. Kualitas air menjadi syarat utama dan vital untuk memenuhinya.
Kita harus memulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas, agar lebih bijak dalam penggunaan air.
Semoga kita selalu sehat. (Abk)
No comments:
Post a Comment